Exploring Hongkong (Part 1:Ladies Market, Schenzen)

Cathay Pacific membawa kami terbang dari Singapore ke Hongkong, lumayan kami dapat harga “diskon” dari seorang teman. Dari airport ke pusat kota Kowloon bisa ditempuh dengan taxi, bus & MTR (sekitar 45 menit) atau kereta express airport dengan tarif yang lebih mahal (sekitar 24 menit). Kami dijemput oleh seorang teman, jadi begitu kami sampai airport kami tinggal mengekor saja tanpa pusing pusing. Kami naik bus sampai dengan Tung Chung MTR station dan perjalananan dilanjutkan dengan MTR.
image

Selama di Hongkong kami numpang tinggal gratis di apartemen seorang teman di Kowloon. Apartemen di Hongkong kecil kecil, di lantai dasar biasanya dimanfaatkan sebagai usaha dan bangunannya nampak sudah tua tetapi didalam apartemen sendiri sudah tampak modern walaupun kecil.

Setelah beristirahat sebentar kami keluar untuk makan malam dan melihat lihat di Ladies Market, “warming up” dulu. Karena niatnya memang bukan buat belanja, kami hanya mutar mutar ladies market sambil banding membandingkan harga buat patokan buat shopping nantinya :). Karena malam sudah larut dan perut sudah terisi penuh, kita balik ke apartment untuk beristirahat, mengumpulkan tenaga besok hari.
image

Bustling ladies market
Bustling ladies market

Schenzen,Guangdong-China (gudangnya barang kw)

Kegiatan pagi ini dimulai dengan belanja di pasar traditional Kowloon, seperti pasar pasar di Indonesia di pagi hari ini pasar ini sangat ramai. Di pasar ini kami juga menemukan sebuah stall yang menjual banyak produk Indonesia, seperti mie instant, teh, kopi dan lain lain. Setelah sarapan kami pun berangkat ke Schenzen.
image

Schenzen terletak didaerah Guangdong-China yang jaraknya sangat dekat dengan Hongkong, yang bisa ditempuh dengan jalan darat. Dari Kowloon kami naik MTR menuju Lo Wu Station, MTR di Hongkong sangat mudah dibaca sehingga bagi orang yang baru pertama kali ke Hongkong pun tidak akan menemui kesulitan. Kurang lebih 45 menit kami sampai di Lo Wu station dan setelah melalui proses imigarasi Hongkong, kami menuju imigrasi China untuk mendapatkan Visa On Arrival. Proses cukup gampang tapi antrian sangat panjang, hampir 1 jam kami berada disini untuk mendapatkan visa kami. Setelah visa selesai kami ready untuk window shopping, karena didaerah ini sangat terkenal dengan barang barang tiruannya. Station Lo wu di daerah Schnzen ini di-spell dengan nama berbeda yaitu Luo Ho padahal sebenarnya ini adalah station yang sama.

@Lou hu station
@Lou hu station

Di daerah station ini terdapat shopping city, Lou Ho Commercial city tetapi kita harus pintar pintar menawar karena mereka offer harga sangat tinggi, tawar 30%-50% lebih rendah. Hampir semua penjual disini bisa berbahasa Mandarin dan Inggris, mata uang yang mereka terima disini adalah dollar hongkong atau Yuan.

Mereka menjual dari semua jenis barang tiruan, dari mulai tas, jam, dompet, travel bag, baju dan lain lain tetapi tidak semua barang bisa mereka display karena sering kali ada razia di tempat ini dan bagi mereka yang mendisplay barang barang tersebut (biasanya barang-barang branded yang peraturannya sangat ketat dan extremely mahal) akan dikenakan sanksi. Terus, bagaimana mereka menjual barang tanpa ada product? Mereka menyediakan katalog, jadi saat pelanggan menanyakan specific product, mereka akan memberikan katalog barang tersebut dan bila kita ingin melihat barang yang sudah kita pilih, mereka akan mengambil product tersebut. Untuk melihat katalog tersebut pun harus sedikit sembunyi-sembunyi, begitu ada petugas yang lewat mereka akan menyembunyikan katalog tersebut.

Pada saat kita ingin membeli sebuah tas dan kita lebih prefer dengan merk lain, mereka akan segera mengganti merk yang tertera ditas tersebut, sangat gampang bukan ? Kita tidak membeli banyak barang disini, bukan karena tidak tergoda, tapi karena memang kantong terbatas 😀

Puas melihat lihat dan shopping, kita kembali ke Kowloon dengan MTR.

One comment

Leave a comment